Misteri Dibalik Terbakarnya Pasar Tradisional Di Indonesia

Kebakaran kini telah menjadi ancaman yang paling menakutkan bagi pedagang pedagang pasar tradisional di indonesia. Sulit dan lama keluarnya dana asuransi untuk pedagang pasar tradisional seringkali menjadi pertimbangan mereka untuk waspada terhadap kejadian ini. Kebanyakan dari mereka menyimpan dagangannya di lapaknya karena tidak memungkinkan untuk dibawa kembali ke gudang penyimpanan atau di rumah.
Banyaknya kasus kebakaran pasar di indonesia masih menjadi bahan bicaraan semua orang. Mengapa bisa terjadi seperti itu, Mulai dari

Tingkat Kebakaran Pasar Tradisional Di Indonesia Sangat Tinggi

Kepolisian mencatat lebih dari 100 kasus kebakaran pasar tradisional terjadi dalam kurun satu tahun saja pada tahun 2015 kemarin. Tentunya, Masyarakat bertanya tanya mengenai tingkat kebakaran pasar tradisional, mengapa kok harus pasar tradisional.

 

 berita kebakaran pasar tradisional seolah sudah menjadi hal yang biasa

Tercatat 140 kasus kebakaran pasar tradisional dalam waktu satu tahun saja

Penyebab Kebakaran Masih Menimbulkan Tanda Tanya 

Hampir semua kasus kebakaran disebabkan karena korsleting listrik. Secara Umum, hal tersebut dapat diterima dengan logika, mengingat listrik bisa menyebabkan percikan api. Namun, yang dipermasalahkan adalah klaim sepihak yang dilakukan pihak berwajib yang menyatakan bahwa Kebakaran terjadi karena korsleting listrik, padahal baru saja kejadian tersebut terjadi dan belum dilakukan penyelidikan.

Lagi Lagi Korsleting Listrik

Seperti yang terjadi di Trenggalek kemarin, Pasar Pon, Pasar Utama terbakar karena korsleting listrik pula. Tetapi, masyarakat mendesak agar kepolisian segera mengusut kasus ini dan nyatanya, ditemukan 4 titik api. Lah, ? Korsleting listrik di 4 tempat bersamaan ? Nggak logis. Seharusnya-pun, pengecekan instalansi listrik juga sering dilakukan, Biaya hasil retribusi pasar sangat cukup untuk keperluan biaya perawatan instalansi listrik.

Sebelumnya Kejadian, Pasar Direncanakan Revitalisasi 

Pasar Pon, Wonokromo, Senen dan masih banyak lagi sebenarnya akan di rehab atau revitalisasi di tahun / bulan mendatang. Pemerintah daerah pun sudah menyiapkan anggaran yang tidak sedikit untuk memulai proyek tersebut. Investor pun banyak yang menanamkan investasinya di proyek ini.

Sebenarnya masih banyak lagi, kejanggalan kejanggalan terkait terbakarnya pasar tradisional di indonesia, Namun, ketiga hal tersebut nampaknya sudah cukup untuk menjadi bahan pembicaraan masyarakat. Mereka mulai berfikir bahwa ada seseorang atau pihak pihak yang Sengaja membakar pasar untuk mencari keuntungan dengan tender proyek. Bahkan, lebih ekstrimnya lagi, masyarakat juga ada yang menuduh bahwa pemerintah setempatlah yang sengaja membakar pasar tersebut, itu dilakukan karena mereka tidak mau repot repot mengurusi pemindahan pasar, ganti rugi, penataan dan sebagainya, tinggal nyalakan api langsung beres.

Sebagai masyarakat yang baik, sebenarnya tidak boleh bagi kita untuk langsung berasumsi dan berpendapat sendiri, apalagi menuduh pemerintah. Namun, Kerancuan dan kejanggalan alasan dari kejadian tersebut membuat masyarakat semakin kritis. Disini, Pemerintah telah membuat kesalahan yaitu tidak transparan dalam melakukan kebijakan. Terlepas dari itu semua, Kejadian tersebut tetap takdir dari Yang Maha Kuasa, kita sebagai makhluk ciptaanya tidak bisa mengelak dari ketentuannya, semoga saja, tingkat kebakaran pasar tradisional semakin turun untuk kedepannya serta pemerintah semakin objektif dan transparan dalam melakukan kebijakan. 

Share this post