Fanatisme Suporter Sepak Bola Di Indonesia
Sepak bola bisa dikatakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari rakyat indonesia. Mulai dari kawula muda sampai kakek kakek pun senang dengan yang namanya sepak bola. Begitupula dengan Suporter yang mana lebih dari sekedar menyukai , namun sudah mencintai klub idamannya.
Di Indonesia sendiri, klub klub sepak bola mulai dari Liga 1 sampai Liga terbawah, Liga 3, mempunyai basis suporter yang besar. Bahkan satu klub sendiri mempunyai 2 atau lebih organisasi suporter. Kini, Klub dengan Suporternya bagaikan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. akan sangat tidak sempurna kalau tidak ada salah satunya.
Bobotoh VS The Jak |
Di Indonesia sendiri, klub klub sepak bola mulai dari Liga 1 sampai Liga terbawah, Liga 3, mempunyai basis suporter yang besar. Bahkan satu klub sendiri mempunyai 2 atau lebih organisasi suporter. Kini, Klub dengan Suporternya bagaikan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. akan sangat tidak sempurna kalau tidak ada salah satunya.
Fanatisme Suporter Sepak Bola Di Indonesia
Rasa cinta yang berlebihan akan menjadi sebuah sikap yang bernama 'Fanatik'. Baginya, klub adalah hidup dan matinya, harga diri dan sebuah lambang jati diri. Mereka yang fanatik akan marah apabila klubnya dipermalukan atau di hina. mereka tidak akan segan membela mati matian bahkan sampai main tangan kepada orang yang merendahkan klubnya.
Rasa fanatik seperti ini lama kelamaan akan menjadi sebuah sifat yang berbahaya, fanatik buta. Mereka sudah menganggap bahwa "ini loh nyawaku", dan mulai mencari pembenaran atas segala yang terjadi. Mereka bahkan tega melukai orang yang dianggap musuh. Seburuk apapun yang klub atau kelompok mereka lakukan, mereka akan melakukan pembenaran dan yakin bahwa mereka tidak pernah melakukan kesalahan.
Rivalitas Tanpa Batas
Sebuah klub seringkali mempunyai rival utama, seperti Persib x Persija, Persebaya x Arema, PSS x PSIM. Begitupula yang terjadi pada suporternya. Sering terjadi gesekan antar suporter seperti Aremania x Bonek , The Jak x Bobotoh dan masih banyak lagi. Banyak kasus gesekan dan tawuran sampai mengakibatkan korban jiwa di kedua belah pihak. Seperti Alm. Rangga (Bobotoh) dan Alm. Haringga (The Jak)
Tawuran Suporter Bola |
Mereka tidak sadar bahwa mereka adalah sama sama manusia, hanya embel embel suporter yang mengakibatkan perbedaan. Rasa Fanatisme buta menghancurkan rasa kasih sayang dan cinta sesama manusia. Naluri makhluk hidup yang penolong berubah menjadi naluri setan pembunuh. Parahnya, mereka dengan bangga menghilangkan nyawa seseorang .
Mungkin itu memang hanya oknum. Namun, chant chant / koreo mereka menunjukkan keberingasan dan kekejaman seperti "Bunuh, Anjing, Dibunuh Saja, xxx , dsb". Pantas saja banyak masyarakat menilai bahwa suporter adalah orang yang egois dan kejam.
Aliansi Suporter
Selain yang namanya musuh atau rival, suporter bola juga mempunyai teman / kawan. Biasanya mereka membentuk aliansi dan mempunyai musuh yang sama. Seperti Aremania + The Jak VS Bonek + Bobotoh. Mereka kadang sama sama menjatuhkan musuh bersama. Mereka menganggap bahwa bentuk aliansi seperti itu adalah bentuk persaudaraan yang sebenarnya. Padahal, hal tersebut hanyalah bentuk pemecah belah masyarakat nusantara.
Yang ditakutkan adalah basis aliansi tersebut menjadi besar dan berdampak pada kehidupan masyarakat. banyak konflik sana sini hanya karena urusan bola. Apalagi kalau sampai ada gesekan sedikit saja, semua anggota di seluruh nusantara akan tersinggung dan merasa wajib untuk balas dendam.
Bahaya Terselubung
Pendirian klub sepakbola di indonesia pasti mewakili sebuah kota atau daerah. Dan disini permasalahan sebenarnya. Rasa Fanatik seperti itu kebanyakan disebabkan karena rasa cinta kedaerahan terhadap daerahnya. Dengan mendukung klub sepakbola , mereka merasa mendukung dan menonjolkan kota kesayangannya.
Penulis yakin, bahwa jika basis suporter semakin besar. maka kemungkinan indonesia terpecah belah menjadi tinggi. Mereka (Suporter) tidak hanya menghina klubnya saja bahkan mulai merendahkan kota asal klub tersebut. Hal ini membuat marah tidak hanya suporter bola, melainkan semua elemen masyarakat kota tersebut.
Penulis berharap pemerintah khususnya PSSI segera menyikapi permasalahan ini dan mulai melakukan sesuatu yang kiranya dan setidaknya meminimalisir terjadinya persaingan yang tidak sehat antara suporter. Contohlah suporter Ultras Liga Eropa, mereka tidak adu pukul dalam rivalitas. tetapi mereka menggunakan kreativitasnya seperti koreo yang menarik , nyanyian / Chant dan masih banyak lagi. Memang , yang menjadi kunci damainya suporter adalah sikap kedewasaan suporter itu sendiri, Liga di Indonesia masih buruk kalau suporternya saja seperti anak kecil.
0 Response to "Fanatisme Suporter Sepak Bola Di Indonesia"
Post a Comment